Oleh Hasmi bin Hashim
Bahasa Melayu bukan bahasa kelas bangsawan. Mereka akan sentiasa mencari sesuatu yang eksklusif, bukan inklusif; mencari ciri yang istimewa untuk diri mereka, dengan meninggalkan ciri yang ramai.
Hanya dengan itu, maka mereka kekal sebagai kelas bangsawan.
Saya merumuskan begitu. Sebabnya? Sebab kelas bangsawan tidak akan pernah berani bersaing di gelanggang terbuka. Demikian mereka merebut segala bentuk “dasar perlindungan”, untuk melindungi diri mereka. Bukan untuk melindungi rakyat jelata. Dan rakyat, selamanya akan kepanasan.
Kata WS Rendra dalam sebuah sajaknya yang utama, “Sajak Orang Kepanasan” yang tidak lain dihalakan kepada kelas berkenaan:
Karena kami kucel
Dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpeg
Dan kamu mengunci pintu
Maka kami mencurigaimu
Apa itu yang saya maksudkan sebagai “dasar perlindungan.” Ada. Misalnya, Dasar Ekonomi Baru (DEB), adalah dasar perlindungan. Lihat sahaja bagaimana para pembesar dan anak-anak mereka, dan menantu mereka beriya-iya melalak dan mahu DEB dipertahan.
Baca 'Pengkhianatan Kaum Bangsawan' seterusnya....
Hanya dengan itu, maka mereka kekal sebagai kelas bangsawan.
Saya merumuskan begitu. Sebabnya? Sebab kelas bangsawan tidak akan pernah berani bersaing di gelanggang terbuka. Demikian mereka merebut segala bentuk “dasar perlindungan”, untuk melindungi diri mereka. Bukan untuk melindungi rakyat jelata. Dan rakyat, selamanya akan kepanasan.
Kata WS Rendra dalam sebuah sajaknya yang utama, “Sajak Orang Kepanasan” yang tidak lain dihalakan kepada kelas berkenaan:
Karena kami kucel
Dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpeg
Dan kamu mengunci pintu
Maka kami mencurigaimu
Apa itu yang saya maksudkan sebagai “dasar perlindungan.” Ada. Misalnya, Dasar Ekonomi Baru (DEB), adalah dasar perlindungan. Lihat sahaja bagaimana para pembesar dan anak-anak mereka, dan menantu mereka beriya-iya melalak dan mahu DEB dipertahan.
Baca 'Pengkhianatan Kaum Bangsawan' seterusnya....
0 comments:
Post a Comment